syariat yang jadi dasar agar kita taktersesat..
kini sedikit memudar hanya karna mengejar yang namanya jihat..
namun aku masih belum mampu untuk bedakan “jihat & jahat”..
bicara lantang mengenai hakikat..
namun menfikan sebuah ayariat..
yang harusnya kita pegang dengan erat..
sepontan berseru murtaad..
namun takpunya dasar yang bener bener melekat..
dan layak untuk dijadikan sebuah daulat…
bukankah hanya alloh sang juru nilai..?
apakah alloh sudah tidak sanggup lagi..?
sehingga harus kita (manusia) yang menilai..?
dan bukankah nabi SAW telah beri sebuah wacana..
“umat KU bakal terpecah jadi tujuh puluh tiga..
dan hanya satu yang selamat dan bisa kesurga bersamaNYA..”
kenapa kita harus permasalhkan sebuah perbeda’an..?
toh alloh juga yang menciptakan..
untuk menguji suatu pondsi iman..
benarkah jihat kalini jalan untuk membela agama…?
atokah malah jadi sebuah jalan menuju ke jaman jahiliah..?
yang dimana kekersan masih ada..
haruskah kita saling membunuh karna beda sebuah keyakinan..?
bukankah semua agama takpernah mengajarkan kekerasan..?
jadi dasar apakah yang “MEREKA” gunakan..?
maka jangan salhklan para umat..
jika akhirnya menilai bahwa agama kita “jahat”
dan pergi meninggalkan semua syariat..
jangan salahkan “MEREKA” jika banyak pengikut..
tapi salahkanlah diri kita yang tidak mensyiarkan sebuah syariat..
malah suarakan “JIHAT” tanpa mengenalkan sayriat..
siapa yang akan kita salahkan..?
jika nanti agama ini tersudutkan..
dan cuma akan jadi cemohan..
masyaalloh..
semoga alloh mengampuni kelalaian mereka..
dan menyelamatkan agama ini dari kehancurannya..
amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnn……
(tomi as selalu setia) email : astom77[at]yahoo[dot]com
kini sedikit memudar hanya karna mengejar yang namanya jihat..
namun aku masih belum mampu untuk bedakan “jihat & jahat”..
bicara lantang mengenai hakikat..
namun menfikan sebuah ayariat..
yang harusnya kita pegang dengan erat..
sepontan berseru murtaad..
namun takpunya dasar yang bener bener melekat..
dan layak untuk dijadikan sebuah daulat…
bukankah hanya alloh sang juru nilai..?
apakah alloh sudah tidak sanggup lagi..?
sehingga harus kita (manusia) yang menilai..?
dan bukankah nabi SAW telah beri sebuah wacana..
“umat KU bakal terpecah jadi tujuh puluh tiga..
dan hanya satu yang selamat dan bisa kesurga bersamaNYA..”
kenapa kita harus permasalhkan sebuah perbeda’an..?
toh alloh juga yang menciptakan..
untuk menguji suatu pondsi iman..
benarkah jihat kalini jalan untuk membela agama…?
atokah malah jadi sebuah jalan menuju ke jaman jahiliah..?
yang dimana kekersan masih ada..
haruskah kita saling membunuh karna beda sebuah keyakinan..?
bukankah semua agama takpernah mengajarkan kekerasan..?
jadi dasar apakah yang “MEREKA” gunakan..?
maka jangan salhklan para umat..
jika akhirnya menilai bahwa agama kita “jahat”
dan pergi meninggalkan semua syariat..
jangan salahkan “MEREKA” jika banyak pengikut..
tapi salahkanlah diri kita yang tidak mensyiarkan sebuah syariat..
malah suarakan “JIHAT” tanpa mengenalkan sayriat..
siapa yang akan kita salahkan..?
jika nanti agama ini tersudutkan..
dan cuma akan jadi cemohan..
masyaalloh..
semoga alloh mengampuni kelalaian mereka..
dan menyelamatkan agama ini dari kehancurannya..
amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnn……
(tomi as selalu setia) email : astom77[at]yahoo[dot]com
Baca : Jihat ataukah jahat | Puisi ini berjudul Jihat ataukah jahat
0 komentar:
Posting Komentar